MEBEL AMARA

Tips Pelitur Kayu yang Benar

Salah satu cara untuk mempercantik dan meningkatkan nilai furniture yang terbuat dari kayu adalah dengan pelitur. Pelitur bersifat transparan, sehingga mebel berbahan kayu masih menampakan serat kayunya yang asli. Guratan serat kayu asli dari masing-masing jenis kayu merupakan corak alami yang sayang untuk ditutupi dengan pewarna.
Bahan pelapis seperti  pelitur disamping memberikan kesan elegan pada perabot kayu seperti kursi tamu, meja makan, buffet, almari, tempat tidur dll juga dapat berfungsi untuk melindungi kayu agar lebih tahan lama.
Beberapa contoh produk plitur yang dijual dipasaran diantaranya adalah Mowilex Wood Stain, Propan Aqua Politur dan Belazo Wood Stain. Untuk menggunakan politur ini diperlukan bahan pengencer yang dinamakan dengan thinner.  Beberapa contoh produk thinner adalah Ultran Lasur, Teak Oil, Ultran Politur dll.

Selain plitur yang dijual di toko, kita juga bisa meramu sendiri plitur sesuai dengan keinginan kita. Bahan untuk membuat plitur sangat mudah kita dapatkan di toko-toko besi, atau toko bahan bangunan.

• Siapkan wadah yang bersih, masukkan sirlak dan tuang spirtus. Aduk hingga sirlak larut dan rata.
• Tambahkan Larutan Amonia Liquide kedalam larutan yang telah dibuat diatas sambil diaduk hingga rata.
• Tuang minyak cat dan aduk hingga rata. Tambahkan bahan pewarna sedikit demi sedikit, tergantung dari selera ingin warna cerah atau yang gelap
• Aduk semuanya hingga benar-benar tercampur sempurna.
• Pelitur kayu siap untuk digunakan

• Bidang kayu diamplas (no.80-180) untuk menghilangkan serat kasar kayu dengan gerakan memutar agar didapat hasil halus merata.
• Pengisian pori-pori kayu dengan wood filler. Lakukan secara merata dengan skrap atau kape. Biarkan wood filler sampai kering, kemudian diamplas ulang (no.150-180) hingga permukaan kayu bersih dan halus rata.
• Selanjutnya pelapisan dasar. Lakukan dengan kuas diusapkan bahan pelitur ke permukaan kayu selapis demi selapis tanpa meninggalkan jejak kuas. Tunggu sampai kering, kemudian amplas sampai rata semua (no.180-240) hingga didapatkan permukaan yang halus rata.
• Tahab berikutnya pengolesan bahan plitur menggunakan kain perca dengan gerakan memutar sampai rata.
• Tunggu sampai kering kemudian dilakukan pengamplasan (no.180-240) secara basah dengan mencelupkan amplas ke dalam air sampai merata kesemua permukaan kayu.
• Biarkan kering, dan selanjutnya adalah tahap akhir yaitu pelapisan plitur dengan kain perca secara merata dengan gerakan memutar. Berikan tekanan lebih pada setiap gerakan agar hasilnya lebih padat. Pada tahab ini plitur yang digunakan lebih encer.
• Lakukan secara berulang sampai didapat hasil yang diinginkan.

Proses pewarnaan merupakan pekerjaan yang memerlukan ketelitian, pengalaman dan keahlian khusus dari pengrajin untuk mendapatkan hasil yang optimal. Karena pada tahapan ini akan memberikan hasil akhir sesuai dengan keinginan yang diharapkan.

Pemilihan warna yang tidak sesuai dengan kondisi ruangan dimana mebel tersebut akan diletakan justru membuat aneh dan kurang enak untuk dilihat. Untuk itu perlu diperhatikan warna pilihan bisa sesuai dengan suasana lingkungannya. Pewarnaan pada proses finishing juga bertujuan untuk memberikan nilai estetika yang lebih pada kayu dengan menonjolkan kelebihan kayu dan mengurangi kekurangan kualitas kayu.

Berikut beberapa teknik pewarnaan dan tujuannya:

• Natural Transparan (Coklat Terang Kekuningan) 

Tujuan menonjolkan semua kelebihan kayu, mengekspos keindahan serat kayu jati benar-benar terpilih. Kualitas kayu jati hanya memilih serat lurus dan serat mahkota tidak ada mata sehat, mata mati, putih, doreng.

•  Melamin Natural Terang (Coklat Terang Kekuningan)

Menonjolkan serat dan penampilan natural kayu dengan mengekspos keindahan serat kayu jati secara alami. Kualitas kayu jati : serat lurus dan serat mahkota, ada mata sehat, tidak ada putih, doreng dan mata mati.

• Melamin Natural Gelap (Coklat Gelap Kehitaman)

Menonjolkan serat kayu jati natural dan menutupi kekurangan kayu seperti putih dan doreng dengan warna gelap. Kualitas kayu jati: Serat lurus dan serat mahkota, ada mata sehat, putih, doreng halus, tidak ada mata mati.

•  Pewarnaan dengan Cat 

Menutupi permukaan kayu dan menyembunyikan semua kelebihan dan kekurangan serat kayu. Kualitas kayu jati: serat lurus dan serat mahkota, ada mata sehat, putih, doreng dan mata mati.

 Beberapa contoh warna finishing pada kayu Jati:

Finishing Mebel Ukir dan Minimalis

Finishing adalah tahap penyelesaian akhir sebuah produk mebel seperti kursi tamu set, meja makan set, almari dll untuk memberikan nilai estetika pada kayu dengan menonjolkan kelebihan kayu dan mengurangi kekurangan kualitas kayu. Selain itu finishing juga bermanfaat melindungi kayu dari kondisi luar, seperti cuaca maupun serangan kutu dan hama pengerat kayu.

Terdapat beberapa macam bahan finishing mebel, masing-masing mempunyai pengaruh yang berbeda dalam menampilkan hasil akhir karakter dari mebel yang mendapat perlakuan. Disamping memberikan tampilan akhir karakter mebel, finishing juga mempengaruhi harga jual produk mebel. Hal ini dikarenakan harga bahan baku finishing dan tindakan aplikasi pengerjaannya berbeda dari masing-masing bahan.

Berikut adalah beberapa jenis finishing yang banyak di pakai di Indonesia :

• NITROCELLULOSE ( NC )

Bahan terbuat dari resin Nitrocellulose atau alkyd yang dilarutkan dalam thinner. Bahan finishing ini untuk mendapatkan hasil serat kayu jati yang lebih natural dengan serat dan pori-pori kayu yang lebih terbuka. Biasa di pakai untuk pemesan Mebel Amara yang banyak mengadopsi ukiran dan detail yang rumit. Sifat dari bahan ini meresap ke dalam serat kayu serta tidak membuat lapisan film pada serat kayu. Aplikasi dengan semprot menghasilkan serat alami kayu masih kelihatan natural.

• MELAMINE

Finishing ini memberikan lapisan yang lebih tebal pada top clearnya. Bahan Finishing ini memiliki sifat yang hampir sama dengan Nitrocellulose (NC), dengan tingkat kekerasan film nya sedikit lebih keras jika di bandingkan dengan NC. Jenis Finishing ini cocok untuk di aplikasikan pada produk Mebel Minimalis Jati karena sifatnya yang melapisi sempurna dan menutup pori-pori kayu. Hasil yang diharapkan dengan finishing ini yaitu kesan Modern dan elegan dari Mebel. Biaya pengerjaan lebih murah jika di bandingkan dengan jenis NC. Karena itu bahan ini banyak dipakai oleh produsen mebel. •

• POLYURETHANE 

Finishing ini yang paling mahal dibanding kedua bahan di atas. Kualitas bahan Polyurethane memang sangat bagus. Sifatnya menutup sempurna dengan lapisan film yang cukup tebal namun sangat kuat sehingga tidak mudah tergores atau mengelupas saat terbentur dan digores dengan kuku. Jenis Material ini juga tahan terhadap ultra violet dan kedap air secara sempurna sehingga banyak dipakai untuk pemakaian luar ruangan seperti pada j  endela, kusen, pintu dan juga pada finishing automotive seperti mobil dan motor

• NATURAL OIL

Finishing yang berbentuk minyak alami dari tumbuhan, banyak diambil dari jati dan pinus.

• POLITUR

Finishing yang berbahan dasar shellac berbentuk serpihan hasil dari sublimasi kayu cemara dan damar yang diencerkan dengan menggunakan spirtus atau alkohol. Cara pengerjaannya dengan olesan kain halus dan kuas.

• WATERBASE

Finishing yang berbahan dasar air, baik pigmen warnanya maupun pelarutnya menggunakan air. Finishing ini masih jarang digunakan karena belum populer dikalangan masyarakat di Indonesia.